Langsung ke konten utama

Tragedi Maracanazo


Gol Aldides yang membungkam publik Brazil.
Setiap kemenangan mengenakan kostum kuning tim nasional, Brasil tidak pernah bisa melepaskan bayang-bayang masa lalu bila berhadapan dengan Uruguay.
Bagi Brasil, kenangan pahit 63 tahun lalu yang sampai sekarang masih sulit dilupakan.
Pada Piala Dunia 1950, tuan rumah Brasil bertekad untuk memanfaatkan momen tersebut bagi kebangkitan sepak bola mereka di stadion super megah Maracana.

Stadion berkapasitas 200.000 penonton dan merupakan yang terbesar di dunia itu justru menjadi saksi bisa kekalahan menyakitkan tuan rumah Brasil yang dikenal dengan sebutan `Maracanazo` (Tragedi Maracana).

Dimotori pemain bintang Zizinho, Brasil hanya butuh hasil imbang untuk menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Maracana yang baru dibangun.

Pada 16 Juli, yaitu hari pertandingan, surat kabar O Mundo dengan penuh keyakinan secara mencolok memilih judul di halaman depan "INILAH JUARA DUNIA!", lengkap dengan foto tim.

Sekitar 200.000 penonton menyesaki stadion baru di kota Rio de Janeiro itu, siap-siap untuk berpesta. Uruguay, yang menang tipis atas Swedia pada pertandingan sebelumnya, seolah-olah akan dijadikan sebagai korban pada pesta kemenangan tuan rumah ketika Friaca membawa Brasil unggul pada babak kedua.

Juan Alberto Schiaffino berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1, tapi hasil imbang tersebut masih cukup bagi Brasil untuk merebut gelar dunia. Tanpa diduga, pemain sayap Uruguay Alcides Ghiggia membawa petaka ketika mengejutkan kiper Barbosa dengan tendangan rendah pada menit ke-79 yang membungkam seisi stadion.

"Hanya tiga orang di dunia ini yang bisa membungkam 200.000 di Maracana hanya dengan satu gerakan isyarat, yaitu Frank Sinatra, Paus John Paul II dan saya," kata Ghiggia.

Adalah Uruguay, bukan Brasil, yang akhirnya tampil sebagai juara dunia. Tuan rumah pun berduka dan Barbosa dijadikan sebagai kambing hitam atas kegagalan menyakitkan itu.

Sejak tragedi itu, Barbosa hanya bermain satu kali memperkuat tim nasional dan pernah dikabarkan bunuh diri."Setiap negara pasti mempunyai bencana nasional yang tidak terobati, seperti Hiroshima," kata Nelson Rodgrigues, penulis drama Brasil, wartawan dan novelis, menggambarkan kegagalan tersebut.

"Bencana kami, Hiroshima kami, adalah kekalahan dari Uruguay pada 1950," katanya.

Sebagai respon, surat kabar Correrio da Manha dari Rio de Janeiro kemudian mengadakan lomba untuk merancang ulang kostum tim warna putih yang dipakai di final karena kostum itu dianggap tidak memberikan inspirasi.

Pemenang lomba tersebut adalah seorang illustrator berusia 19 tahun Aldyr Garcia Schlee yang memadukan warna bendera Brasil, yaitu kuning, hijau dan biru. Kostum tersebut digunakan sampai sekarang. Negara tetangga Uruguay, selama tiga abad terakhir secara bergantian berada dibawah jajahan Spanyol dan Portugal, justru mendapat kemerdekaan dari Brasil pada 1828.

Kekalahan terbesar Brasil, yaitu 0-6 terjadi pada September 1920 di tangan Uruguay dan negara tetangga tersebut sudah mengalahkan Brasil sebanyak dua kali di final Copa America.

Brasil yang diperkuat pemain legendaris Socrates menyerah kepada Uruguay pada 1983, sementara pada final 1995, kalah melalui adu penalti di Montevideo. Dendam tragedi Maracanazo pun terbalaskan dengan mengalahkan Uruguay di final Copa America 1989 di Maracana dan adalah Romario yang memimpin balas dendam tersebut, meski tragedi 1950 tetap sulit dihapus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Still Virgin - Dear ndut (lirik)

Saat semuanya telah berbeda apa yang kita rasa ku tak ingin engkau terluka memang kita belum terbiasa atau mungkin tak bisa bersama tapi ku ingin kau percaya ku tak ingin kau terluka hanya kali ini ku tak ingin kau pergi walau sejenak tuk pejamkan mata ini mungkin waktu ini terlalu lama bagiku untuk memintamu selalu ada di sampingku Reff : coba genggamlah tanganku dan biarkanlah diriku menjagamu hingga kau terlelap ku kan menunggu dirimu karena kau sangatlah berarti untukku “mungkin ku terlalu mencintaimu” jangan biarkanlah dirimu lama untuk mengerti diriku kau kan buat ku menghilang cobalah kau sadari Reff : coba genggamlah tanganku dan biarkanlah diriku menjagamu hingga kau terlelap ku kan menunggu dirimu karena kau sangatlah berarti untukku “mungkin ku terlalu mencintaimu” ku ingin kau hadir saat ku termenung memandang wajahku berikan senyummu jangan kau tinggalkan ku ingin hapuskan air mata mu saat kau terlalu merindukanku jangan kau lupakan karena mungkin waktu ini yang te...

Pengalaman SOTR (Sahur On the Road)

Assalamualaikum wr.wb Postingan hari ini gue bakal jelasin pengalaman gue waktu mengikuti kegiatan SOTR (Sahur On The Road) , nah sebelum gue ceritaiin pengalaman SOTR gue bakal kasih tau dulu nih apa itu SOTR , SOTR (Sahur On The Road) adalah kegiatan sahur yang di lakukan di jalan atau istilah lainnya adalah kegiatan sahur bersama teman-teman sekolah dll dengan tujuan berbagi kepada yang tidak mampu (Fakir Miskin dan Anak Yatim)  Acara SOTR ini sanggat di gandrumi oleh Anak Muda sekarang selama Bulan Puasa ini ,tetapi terkadang SOTR juga sanggat menganggu sebab kenapa karena dengan konvoi motor yang di lakukan dan se enaknya mengambil jalan raya dianggap masyarakat sanggat mengangngu , itu baru pengertian SOTR secara singkat dari gue , emang SOTR itu ada sisi positif dan negatif nya dan sekarang agan ngambil yang positif nya aja hehehehehe.. Oke sekarang gue ceritainn pengalaman SOTR gue , berawal di ajak kakak kelas gue di SMAN 4 DEPOK sebut aja namanya Abby dan Ilham (dia ...

Sejarah Baginda Nabi Muhammad S.A.W ^_^

Sejarah Nabi Muhammad SAW Lagi-lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena inilah sebab awal penciptaan dan akhir penciptaan, ia bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan tandus yang dipenuhi dengan penyembahan terhadap kayu-kayu dan batu-batu yang tak dapat berbuat apa-apa dan juga disana terdapat sebuah kotak hitam yang dikelilingi oleh “berhala-berhala” yang sekarang telah berubah wujud tapi memiliki wujud “berhala” yang sama. Sungguh tak terpikirkan betapa bodoh manusia zaman itu, ialah sebuah jazirah yang disebut jazirah Arabia, perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi,minum-minuman keras, yang memusnahkan segala kebajikan dan moral menempatkan masyarakat jazirah Arabia ini dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Mereka terpecah-pecah menjadi kabilah-kabilah (bani/kaum). I. Kelahiran Sang Nabi Pada saat yang sa...