"Saya seorang yang gagal" adalah suatu yang tepat mengambarkan kepribadian saya, banyak orang juga yang menilai bahwa saya adalah orang yang gagal dalam segala hal, bagi saya kritikan seperti itu merupakan hal yang pantas bagi diri saya karena saya mengakui, bahwa saya bukan pribadi yang sempurna, saya bukan seorang yang mulia di dalam hidup ini, saya mengakui diri saya pernah mengalami suatu momen disaat saya benar-benar gagal.
Kegagalan pertama yang saya rasakan adalah sampai saat ini saya belum bisa membahagiakan orang tua. Orang tua bagi saya adalah hal utama yang harus saya pikirkan di dunia ini, banyak hal yang sudah banyak di berikan orang tua saya kepada saya apapun mereka berikan ketika saya minta, saya pun seakan tidak sadar bahwa bagaimana usaha mereka untuk membahagiakan saya, mereka rela banting tulang tiap hari pagi ketemu pagi, siang ketemu siang, malam ketemu malam , dan hujan pun mereka lalui untuk menuai kewajiban mereka dan membahagiakan saya dengan cara mereka. Ketika saya kuliah, saya pun merasa selama saya berkuliah belum bisa membahagiakan mereka, melalui prestasi baik di dunia akademik saya maupun hal lain, sebuah kekecewaan terbesar saya yang selama ini saya rasakan.
Kegagalan kedua saya ketika saya tidak bisa memposisikan diri saya pada situasi tertentu, mungkin memang manusia adalah mahluk yang memiliki ego, perasaan, dan pikiran, ketika ego menguasai yang lain, maka diri kita tidak mampu menjalakan hidup ini dengan bijak, saya pun pernah mengalami hal tersebut kita saya belum mampu memposisikan antara diri saya pribadi dengan orang lain (organisasi, cinta, masalah pribadi dsb) ketika beban pun sudah saat di titik nadir maka terkadang tindakan apapun akan terkesan salah, hal itu saya sadari dan hal itu selalu jadi bahan saya untuk berpikir (manusia sejatinya mahluk berpikir hal itu lah yang membedakan diri kita dengan orang lain).
Dari sedikit uraian cerita saya diatas, mungkin pembaca dapat menyimpulkan sendiri apa maksud saya melalui sudut pandang kalian sendiri, dan saya pun menghargai pendapat kalian, karena sejatinya "manusia mempunyai sudut pandang sendiri dalam menilai suatu kejadian", disini pun saya mencoba membagi pengalaman pribadi saya yang mungkin bisa menjadi bahan evaluasi bagi saya ataupun pembaca agar tidak seperti apa yang rasakan.Dalam hal ini saya pun mencoba melihat dari sudut pandang saya, bahwa sejatinya seorang manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan seorang manusia pun berbeda-beda tidak selalu sama dengan orang lain, tetapi ketika kita gagal akan sesuatu mimpi kita terkadang kita pun memutuskan untuk menyerah begitu saja, padahal pun kita masih bisa berusaha lebih untuk berusaha kembali lebih giat agar mimpi itu bisa tercapai.
Hidup itu butuh proses (saya setuju dengan statment seperti itu), tanpa proses kita tidak tau seberapa kuat kita ketika kita sedang di bawah tekanan, tanpa proses pun kita tidak tau seberapa hebat diri kita untuk bisa bangkit dari sebuah kegagalan. Oleh karena itu proses menyadarkan kita bahwa sesunguhnya manusia adalah mahluk yang mampu berusaha dan berjuang atas mimpi maupun cita-cita yang mereka inginkan.
Tetapi terkadang di dunia ini pun ketika kita gagal banyak orang yang selalu meremehkan kita, mereka mencela, menghujat, atau pun menghina kita jangan jadikan apa yang mereka katakan kepada kita sebagai sebuah hal yang meruntuhkan mental kita, jadikan hal itu sebagai pemacu kita untuk kita lebih dan lebih baik di hari esok, sedikit mengutip dari kata-kata seorang motivator dari dunia sepak bola "Terkadang hidup itu tidak adil, terkadang kita selalu di nomor duakan, ketika kita di nomor duakan percuma kita untuk berdebat panjang dengan orang tersebut karena hal itu tidak akan merubah pemikiran mereka ke pada kita, yang bisa kita lakukan adalah kembali berkerja keras dan merubah diri kita lebih baik, ketika kita di beri kesempatan kembali , di situ kita buktikan bahwa apa yang dikatakan orang-orang kepada kita itu belum tentu benar" - Bambang Pamungkas.
Dari hal diatas maka saya hanya dapat berpesan kepada diri saya khususnya dan mungkin kepada pembaca, ketika kita mengalami kegagalan jangan jadikan kegagalan adalah hal yang merobohkan mental kita, jangan jadikan kegagalan sebagai hal memutus harapan kita, jadikan kegagalan sebagai suatu motivasi bagi diri kita untuk melakukan perubahan agar kedepannya kita bisa lebih baik lagi, jadi kan kegagalan sebagai "guru kehidupan" pengalaman hidup kita agar hal itu bisa kita ingat sebagai perubahan bagi diri kita.
Dari tulisan singkat di atas semoga ada makna yang bisa kita dapat semuanya, dan semoga kita selalu bisa berproses lebih baik dalam kedepannya.
Tetap Semanggat dan Sukses Selalu...
Sekian.
Kegagalan pertama yang saya rasakan adalah sampai saat ini saya belum bisa membahagiakan orang tua. Orang tua bagi saya adalah hal utama yang harus saya pikirkan di dunia ini, banyak hal yang sudah banyak di berikan orang tua saya kepada saya apapun mereka berikan ketika saya minta, saya pun seakan tidak sadar bahwa bagaimana usaha mereka untuk membahagiakan saya, mereka rela banting tulang tiap hari pagi ketemu pagi, siang ketemu siang, malam ketemu malam , dan hujan pun mereka lalui untuk menuai kewajiban mereka dan membahagiakan saya dengan cara mereka. Ketika saya kuliah, saya pun merasa selama saya berkuliah belum bisa membahagiakan mereka, melalui prestasi baik di dunia akademik saya maupun hal lain, sebuah kekecewaan terbesar saya yang selama ini saya rasakan.
Kegagalan kedua saya ketika saya tidak bisa memposisikan diri saya pada situasi tertentu, mungkin memang manusia adalah mahluk yang memiliki ego, perasaan, dan pikiran, ketika ego menguasai yang lain, maka diri kita tidak mampu menjalakan hidup ini dengan bijak, saya pun pernah mengalami hal tersebut kita saya belum mampu memposisikan antara diri saya pribadi dengan orang lain (organisasi, cinta, masalah pribadi dsb) ketika beban pun sudah saat di titik nadir maka terkadang tindakan apapun akan terkesan salah, hal itu saya sadari dan hal itu selalu jadi bahan saya untuk berpikir (manusia sejatinya mahluk berpikir hal itu lah yang membedakan diri kita dengan orang lain).
Dari sedikit uraian cerita saya diatas, mungkin pembaca dapat menyimpulkan sendiri apa maksud saya melalui sudut pandang kalian sendiri, dan saya pun menghargai pendapat kalian, karena sejatinya "manusia mempunyai sudut pandang sendiri dalam menilai suatu kejadian", disini pun saya mencoba membagi pengalaman pribadi saya yang mungkin bisa menjadi bahan evaluasi bagi saya ataupun pembaca agar tidak seperti apa yang rasakan.Dalam hal ini saya pun mencoba melihat dari sudut pandang saya, bahwa sejatinya seorang manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan seorang manusia pun berbeda-beda tidak selalu sama dengan orang lain, tetapi ketika kita gagal akan sesuatu mimpi kita terkadang kita pun memutuskan untuk menyerah begitu saja, padahal pun kita masih bisa berusaha lebih untuk berusaha kembali lebih giat agar mimpi itu bisa tercapai.
Hidup itu butuh proses (saya setuju dengan statment seperti itu), tanpa proses kita tidak tau seberapa kuat kita ketika kita sedang di bawah tekanan, tanpa proses pun kita tidak tau seberapa hebat diri kita untuk bisa bangkit dari sebuah kegagalan. Oleh karena itu proses menyadarkan kita bahwa sesunguhnya manusia adalah mahluk yang mampu berusaha dan berjuang atas mimpi maupun cita-cita yang mereka inginkan.
Tetapi terkadang di dunia ini pun ketika kita gagal banyak orang yang selalu meremehkan kita, mereka mencela, menghujat, atau pun menghina kita jangan jadikan apa yang mereka katakan kepada kita sebagai sebuah hal yang meruntuhkan mental kita, jadikan hal itu sebagai pemacu kita untuk kita lebih dan lebih baik di hari esok, sedikit mengutip dari kata-kata seorang motivator dari dunia sepak bola "Terkadang hidup itu tidak adil, terkadang kita selalu di nomor duakan, ketika kita di nomor duakan percuma kita untuk berdebat panjang dengan orang tersebut karena hal itu tidak akan merubah pemikiran mereka ke pada kita, yang bisa kita lakukan adalah kembali berkerja keras dan merubah diri kita lebih baik, ketika kita di beri kesempatan kembali , di situ kita buktikan bahwa apa yang dikatakan orang-orang kepada kita itu belum tentu benar" - Bambang Pamungkas.
Dari hal diatas maka saya hanya dapat berpesan kepada diri saya khususnya dan mungkin kepada pembaca, ketika kita mengalami kegagalan jangan jadikan kegagalan adalah hal yang merobohkan mental kita, jangan jadikan kegagalan sebagai hal memutus harapan kita, jadikan kegagalan sebagai suatu motivasi bagi diri kita untuk melakukan perubahan agar kedepannya kita bisa lebih baik lagi, jadi kan kegagalan sebagai "guru kehidupan" pengalaman hidup kita agar hal itu bisa kita ingat sebagai perubahan bagi diri kita.
Dari tulisan singkat di atas semoga ada makna yang bisa kita dapat semuanya, dan semoga kita selalu bisa berproses lebih baik dalam kedepannya.
Tetap Semanggat dan Sukses Selalu...
Sekian.
banyak orang belajar dari kegagalan, kesuksesan kita sekarang bisa jadi akibat dari kegagalan kita di masa lampau,
BalasHapusintinya jadikan kegagalan untuk menjadi batu loncatan kita meraih sukses.
Sukses terus untuk pak @DityaRismawan