Langsung ke konten utama

Saya seorang yang gagal

"Saya seorang yang gagal" adalah suatu yang tepat mengambarkan kepribadian saya, banyak orang juga yang menilai bahwa saya adalah orang yang gagal dalam segala hal, bagi saya kritikan seperti itu merupakan hal yang pantas bagi diri saya karena saya mengakui, bahwa saya bukan pribadi yang sempurna, saya bukan seorang yang mulia di dalam hidup ini, saya mengakui diri saya pernah mengalami suatu momen disaat saya benar-benar gagal.

Kegagalan pertama yang saya rasakan adalah sampai saat ini saya belum bisa membahagiakan orang tua. Orang tua bagi saya adalah hal utama yang harus saya pikirkan di dunia ini, banyak hal yang sudah banyak di berikan orang tua saya kepada saya apapun mereka berikan ketika saya minta, saya pun seakan tidak sadar bahwa bagaimana usaha mereka untuk membahagiakan saya, mereka rela banting tulang tiap hari pagi ketemu pagi, siang ketemu siang, malam ketemu malam , dan hujan pun mereka lalui untuk menuai kewajiban mereka dan membahagiakan saya dengan cara mereka. Ketika saya kuliah, saya pun merasa selama saya berkuliah belum bisa membahagiakan mereka, melalui prestasi baik di dunia akademik saya maupun hal lain, sebuah kekecewaan terbesar saya yang selama ini saya rasakan.


Kegagalan kedua saya ketika saya tidak bisa memposisikan diri saya pada situasi tertentu, mungkin memang manusia adalah mahluk yang memiliki ego, perasaan, dan pikiran, ketika ego menguasai yang lain, maka diri kita tidak mampu menjalakan hidup ini dengan bijak, saya pun pernah mengalami hal tersebut kita saya belum mampu memposisikan antara diri saya pribadi dengan orang lain (organisasi, cinta, masalah pribadi dsb) ketika beban pun sudah saat di titik nadir maka terkadang tindakan apapun akan terkesan salah, hal itu saya sadari dan hal itu selalu jadi bahan saya untuk berpikir (manusia sejatinya mahluk berpikir hal itu lah yang membedakan diri kita dengan orang lain).


Dari sedikit uraian cerita saya diatas, mungkin pembaca dapat menyimpulkan sendiri apa maksud saya melalui sudut pandang kalian sendiri, dan saya pun menghargai pendapat kalian, karena sejatinya "manusia mempunyai sudut pandang sendiri dalam menilai suatu kejadian", disini pun saya mencoba membagi pengalaman pribadi saya yang mungkin bisa menjadi bahan evaluasi bagi saya ataupun pembaca agar tidak seperti apa yang rasakan.Dalam hal ini saya pun mencoba melihat dari sudut pandang saya, bahwa sejatinya seorang manusia pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan seorang manusia pun berbeda-beda tidak selalu sama dengan orang lain, tetapi ketika kita gagal akan sesuatu mimpi kita terkadang kita pun memutuskan untuk menyerah begitu saja, padahal pun kita masih bisa berusaha lebih untuk berusaha kembali lebih giat agar mimpi itu bisa tercapai. 


Hidup itu butuh proses (saya setuju dengan statment seperti itu), tanpa proses kita tidak tau seberapa kuat kita ketika kita sedang di bawah tekanan, tanpa proses pun kita tidak tau seberapa hebat diri kita untuk bisa bangkit dari sebuah kegagalan. Oleh karena itu proses menyadarkan kita bahwa sesunguhnya manusia adalah mahluk yang mampu berusaha dan berjuang atas mimpi maupun cita-cita yang mereka inginkan.


Tetapi terkadang di dunia ini pun ketika kita gagal banyak orang yang selalu meremehkan kita, mereka mencela, menghujat, atau pun menghina kita jangan jadikan apa yang mereka katakan kepada kita sebagai sebuah hal yang meruntuhkan mental kita, jadikan hal itu sebagai pemacu kita untuk kita lebih dan lebih baik di hari esok, sedikit mengutip dari kata-kata seorang motivator dari dunia sepak bola "Terkadang hidup itu tidak adil, terkadang kita selalu di nomor duakan, ketika kita di nomor duakan percuma kita untuk berdebat panjang dengan orang tersebut karena hal itu tidak akan merubah pemikiran mereka ke pada kita, yang bisa kita lakukan adalah kembali berkerja keras dan merubah diri kita lebih baik, ketika kita di beri kesempatan kembali , di situ kita buktikan bahwa apa yang dikatakan  orang-orang kepada kita itu belum tentu benar" - Bambang Pamungkas.


Dari hal diatas maka saya hanya dapat berpesan kepada diri saya khususnya dan mungkin kepada pembaca, ketika kita mengalami kegagalan jangan jadikan kegagalan adalah hal yang merobohkan mental kita, jangan jadikan kegagalan sebagai hal memutus harapan kita, jadikan kegagalan sebagai suatu motivasi bagi diri kita untuk melakukan perubahan agar kedepannya kita bisa lebih baik lagi, jadi kan kegagalan sebagai "guru kehidupan" pengalaman hidup kita agar hal itu bisa kita ingat sebagai perubahan bagi diri kita.


Dari tulisan singkat di atas semoga ada makna yang bisa kita dapat semuanya, dan semoga kita selalu bisa berproses lebih baik dalam kedepannya.


Tetap Semanggat dan Sukses Selalu...


Sekian.


Komentar

  1. banyak orang belajar dari kegagalan, kesuksesan kita sekarang bisa jadi akibat dari kegagalan kita di masa lampau,
    intinya jadikan kegagalan untuk menjadi batu loncatan kita meraih sukses.
    Sukses terus untuk pak @DityaRismawan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Still Virgin - Dear ndut (lirik)

Saat semuanya telah berbeda apa yang kita rasa ku tak ingin engkau terluka memang kita belum terbiasa atau mungkin tak bisa bersama tapi ku ingin kau percaya ku tak ingin kau terluka hanya kali ini ku tak ingin kau pergi walau sejenak tuk pejamkan mata ini mungkin waktu ini terlalu lama bagiku untuk memintamu selalu ada di sampingku Reff : coba genggamlah tanganku dan biarkanlah diriku menjagamu hingga kau terlelap ku kan menunggu dirimu karena kau sangatlah berarti untukku “mungkin ku terlalu mencintaimu” jangan biarkanlah dirimu lama untuk mengerti diriku kau kan buat ku menghilang cobalah kau sadari Reff : coba genggamlah tanganku dan biarkanlah diriku menjagamu hingga kau terlelap ku kan menunggu dirimu karena kau sangatlah berarti untukku “mungkin ku terlalu mencintaimu” ku ingin kau hadir saat ku termenung memandang wajahku berikan senyummu jangan kau tinggalkan ku ingin hapuskan air mata mu saat kau terlalu merindukanku jangan kau lupakan karena mungkin waktu ini yang te...

Akhirnya Menjadi Seorang Mahasiswa

Assalamualaikum wr.wb jumpa lagi dengan saya Ditya Rismawan disini saya akan menceritakan sebuah pengalaman saya dalam menghadapi masuk ke dalam Universitas Negeri melalui rintangan dan cobaan yang sanggat luar biasa, selamat membaca. Senang hati ketika saya keterima di Universitas Sebelas Maret Surakarta setelah melewati kegagalan-kegagalan yang saya alami ketika mengikuti ujian-ujian di Perguruan Tinggi Negeri awal cerita pengalaman saya ialah saat saya lulus UN disaat itu para lulusan tahun 2016 sibuk dengan yang namanya SNMPTN saat itu saya berhasil lolos penjaringan untuk bisa ikut SNMPTN dan saya saat ikut seleksi nya dan memilih Universitas Jendral Soedirman yaitu jurusan Ekonomi Pembanggunan dan Administrasi Negara dan dari region Jawa Barat saya memilih Universitas Padjajaran dengan prodi/jurusan Ilmu Pemerintahan dengan harapan saya bisa lulus seleksi SNMPTN ,hari demi hari jam demi jam dan detik demi detik saya tunggu untuk pengumuman SNMPTN dengan mengisi waktu kosong s...

SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM

Kata-kata sumber dalam hukum Islam merupakan terjemah dari kata mashadir yang berarti wadah ditemukannya dan ditimbanya norma hukum. Sumber hukum Islam yang utama adalah Al Qur’an dan sunah. Selain menggunakan kata sumber, juga digunakan kata dalil yang berarti keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran. Selain itu, ijtihad, ijma’, dan qiyas juga merupakan sumber hukum karena sebagai alat bantu untuk sampai kepada hukum-hukum yang dikandung oleh Al Qur’an dan sunah Rasulullah SAW Secara sederhana hukum adalah “seperangkat peraturan tentang tingkah laku manusia yang diakui sekelompok masyarakat; disusun orang-orang yang diberi wewenang oleh masyarakat itu; berlaku mengikat, untuk seluruh anggotanya”. Bila definisi ini dikaitkan dengan Islam atau syara’ maka hukum Islam berarti: “seperangkat peraturan bedasarkan wahyu Allah SWT dan sunah Rasulullah SAW tentang tingkah laku manusia yang dikenai hukum (mukallaf) yang diakui dan diyakini mengikat semua yang beragama Islam...